Kalimat boikot kembali mencuat setelah kaum muslimin digemparkan dengan berita Palestina. Upaya boikot pruduk yang berafiliasi dengan Yahudi, oleh sebagian pihak diyakini sebagai salah satu wujud perlawanan terhadap Yahudi. Apapun itu, barangkali kita perlu menyadari, sejatinya ada bentuk boikot yang lebih layak untuk kita lakukan, ketimbang sebatas boikot produk Yahudi. Itulah boikot pemikiran Yahudi.
Anda tentu sepakat bahwa semua polah tingkah Yahudi tehadap kaum muslimin, tidak lain tujuannya adalah untuk menyebarkan pemikiran Yahudi. Dengan ungkapan lain, me-Yahudi-kan pemikiran semua umat manusia, dari manapun latar belakang agamanya. Yang penting mereka loyal terhadap Yahudi, itu yang paling penting. Tak peduli status agama yang melekat di KTP-nya. Orang ber-KTP Islam, ber-KTP Katolik, Kristen, Hindu, Budha, mereka semua bisa “di-Yahudikan”. Keajaiban statistik pemeluk agama di Amerika bisa menjadi contohnya. Mayoritas penduduknya beragama Protestan dan Katolik. Yudaisme kurang dari 2%. Namun di negara ini, pemikiran Yahudi begitu dihargai, dan menjadi negara pelindung terkuat bagi negara pusat Yahudi yang menjajah Palestina.
Allah berfirman;
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang Yahudi dan orang Nasrani, tidak akan pernah ridha kepamu, sampai kamu mengikuti millah mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120). More