Memuji tanpa Mengagumi

Leave a comment

AlhamduAdakah suatu sikap dimana seseorang memuji orang lain tapi sebenarnya tidak benar-benar mengagumi orang yang dipuji, dimana dia sebenarnya tidak memuji orang tersebut karena orang tersebut memiliki kelebihan atau keistimewaan? Tentu ada. Bukankah ada orang yang memuji orang lain karena demi keselamatan jiwanya, atau kemaslahatan dunianya, mengharapkan manfaat dari orang yang dipujinya dan menolak mudarat dari orang yang dipujinya. Sayangnya, dalam bahasa Indonesia, keduanya akan tetap disebut dengan kata “memuji” atau “pujian”, dan dalam bahasa Inggeris akan disebut dengan kata “praise”. Berbeda halnya dengan kata yang dipakai dalam bahasa Arab yang memang kaya akan kata-kata.

Dalam bahasa Arab, sikap memuji yang tidak membawa konsekuensi adanya dorongan rasa cinta dan pengagungan, ditunjukkan dengan kata المدح . Lalu adakah kata-kata yang mewakili sikap memuji yang membawa kepada konsekuensi akan rasa cinta dan pengagungan terhadap yang dipuji? Dialah kata الحمد . Maka dari itu, pujian kepada Allah selalu menggunakan kata الحمد yang diiringi dengan nama Allah الحمد لله.

Jadi الحمد adalah penyifatan sesuatu dengan kesempurnaan (pujian) yang dibarengi dengan dorongan rasa cinta dan pengagungan kepada Dzat yang dipuji.

 

Solo, 1 Rabi’ul Awwal 1439H

Mengambil faedah dari Tafsir Surat Al-Kahfi Ibn Utsaimin rahimahullah

Sejarah Asal Mula Ilmu Nahwu

Leave a comment

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu? simak artikel berikut.

Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang.

Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Ali Bin Abi Thalib. More

Syarah Ajurumiyah: Jenis-jenis Kalam

Leave a comment

قال: وأقسامه ثلاثة: اسم, و فعل, وحرف جاء لمعنى

“Al Kalam terbagi menjadi tiga jenis, yaitu isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf (kata bantu) yang mengandung makna”

Setiap ungkapan atau kalimat yang digunakan oleh orang-orang Arab, semuanya tidak akan terlepas dari ketiga pembagian diatas, yaitu: isim, fi’il, dan harf.

Isim

Menurut etimologi (bahasa), isim berarti kata yang menunjukkan kepada sesuatu (benda). Menurut terminologi ahli nahwu, isim berati kata yang menunjukkan satu makna tanpa terkait dengan waktu.

Contoh: محمد (Muhammad); علي (Ali); رجل (laki-laki); جمل (unta); نهر (sungai); تفاحة (Apel); ليمونة (Lemon); عصا (tongkat)

Fi’il

Menurut etimologi, fi’il berarti peristiwa. Menurut terminologi ahli nahwu, fi’il berarti kata yang menunjukkan satu makna (pekerjaan) dan terkait dengan salah satu dari tiga batasan waktu, yaitu masa lampau (fi’il madhi), masa sekarang (fi’il mudhari‘), dan masa yang akan datang-yaitu waktu yang terjadi setelah terucapnya kata tersebut (fi’il mudhari‘ dan fi’il amr-bermakna perintah). Sebagai contoh: كتب (telah menulis) – يكتب (sedang/akan menulis) – أكتب (tulislah!)

Contoh tambahan dengan komposisi: Fi’il Madhi – Fi’il Mudhari’ – Fi’il Amr

أكتب – يكتب – كتب ; أخرج – يخرج – خرج ; إستغفر – يستغفر – إستغفر ; إفهم – يفهم – فهم ; إسمع – يسمع – سمع ; تكلم – يتكلم – تكلم

Harf

Menurut etimologi, harf berarti ujung/tepi, sedangkan menurut terminologi ahli nahwu, harf berarti satu kata yang hanya mempunyai makna jika digabung bersama kata lain. Misalnya, huruf من. Huruf ini menunjukkan makna “permulaan’ / “dari”, dan ia hanya mempunyai makna jika digabung dengan kata lain.

Beberapa contoh dari Harf: من, إلى, عن, على, إلا, لكن, إن, أن, بلى, بل, سوف, حتى  –  (hingga, akan, bahkan, ya, untuk, sesungguhnya, akan tetapi, kecuali, atas, dari, ke, dari) dan yang lainnya.

Contoh dalam kalimat: ذهبت من البيت “saya (telah) berangkat dari rumah

—————————————-

Diringkas dari Tuhfatus Saniyah syarah Ajurumiyah, Muhammad Muhyidin Abdul Hamid

Syarah Ajurumiyah: Kalam

Leave a comment

الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع

“Kalam adalah suatu lafadz yang tersusun, yang memiliki makna yang sempurna dengan pengucapan sesuai dengan bahasa Arab”.

Menurut terminologi ahli nahwu, kalam menghimpun 4 hal:

1. الفظ, berupa Lafadz. Yaitu ungkapan tersebut berupa suara yang terdiri dari huruf hijaiyah. Contoh: احمد, يكتب, سعيد dan yang lainnya.

2. المركبم, tersusun dari dua kata atau lebih.

Contoh kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dengan penggabungan hakiki (sebenarnya):

محمد مسافرون  “Muhammad seorang musafir”

العلم النافع  “Ilmu yang bermanfaat”

يبلغ المجبهد المجد  “Orang yang bersungguh-sungguh akan mencapai kemuliaan”

لكل مجتهد نصيب  “Setiap orang yang bersungguh-sungguh akan memperoleh hasil”

العلم خير ما تسعى إليه  “Ilmu adalah usaha terbaik yang anda lakukan”

Contoh kata yang penggabungannya bersifat taqdiri, yaitu kata lain yang menyertainya tidak ditampakkan namun dapat diperkirakan:

من أخوك؟  “Siapa saudara laki-lakimu?”

محمد  “Muhammad”

Ucapan محمد meskipun satu kata tetap dikategorikan kalam, karena jawaban lengkapnya sebenarnya adalah محمد أخي “Muhammad adalah saudara laki-lakiku”, yang mana terdiri dari 3 kata: محمد (Muhammadun), أخو (akhun), ي (ya’ mutakallim) More

Istilah-istilah Penting

4 Comments

Rangkuman istilah-istilah penting dalam pelajaran bahasa Arab:

1. اسم مذكر yaitu isim yang menunjukkan laki-laki (maskulin) atau benda-benda yang “dianggap” laki-laki. Isim

Mudzakar ada 2 macam: Mudzakar Hakiki dan Mudzakar Majazi.

Mudzakar Hakiki adalah yang benar-benar mempunyai kelamin laki-laki. Contoh: رجل (laki-laki dewasa), طالب (Pelajar laki-laki), محمد (Muhammad-nama seorang laki-laki), ثور (sapi jantan)

Mudzakar Majazi tidak mempunyai kelamin, tetapi hanya disifati sebagai maskulin. Contoh: قلم (pena)

2. اسم مؤنث yaitu isim yang menunjukkan wanita (feminin) atau benda-benda yang “dianggap” wanita.

Sama seperti Isim Mudzakar, Isim Muanats juga ada 2 macam: Hakiki dan Majazi, dengan definisi yang sama.

Muanats Hakiki, contoh: إمرأة (wanita dewasa), طالبة (Pelajar wanita), عائشة (‘Aisyah – nama wanita), بقرة (sapi betina)

Muanats Majazi, contoh: سيارة (mobil)

3. اسم مفرد yaitu isim yang menunjukkan sesuatu berjumlah satu atau tunggal.

Contoh: مسلم “seorang muslim”, مسلمة “seorang muslimah”, رجل “seorang lelaki”, قلم “sebuah pena”

4. اسم مثنى yaitu isim yang menunjukkan sesuatu berjumlah dua, dengan penambahan huruf ان atau ين di akhir bentuk tunggalnya. Adanya اسم مثنى ini menjadi keunikan tersendiri dalam bahasa Arab, احمدلله.

Contoh: مسلمان/مسلمين (dua orang muslim), مسلمتان/مسلمتين (dua orang muslimah), رجلان/رجلين (dua orang lelaki), قلمان/قلمين (dua pena), سيارتان/سيارتين (dua mobil)

5. اسم جمع yaitu isim yang menunjukkan sesuatu berjumlah lebih dari dua

Contoh: مسلمون “muslim-muslim”, مسلمات “muslimah-muslimah”, أقلام “pena-pena”, رجال “para lelaki”, سيارات “mobil-mobil”

6. اسم جمع مذكر سالم yaitu isim jama’ dengan penambahan huruf ون atau ين  di akhir bentuk tunggalnya.

Contoh: مسلمون – مسلمين “para muslim”, مؤمنون – مؤمنين “orang-orang yang beriman”, مدرسون – مدرسين “para guru”, صائمون – صائمين “orang-orang yang berpuasa”, كافرون – كافرين “orang-orang kafir”

7. اسم جمع مؤنث سالم yaitu isim jama’ dengan penambahan huruf ات di akhir bentuk tunggalnya

Contoh: مسلمات “para muslimah”, مؤمنات “para mukminah”, مدرسات “para guru wanita”, صائمات “para wanita yang berpuasa”, كافرات “wanita-wanita kafir”

8. اسم جمع تكسر yaitu isim jama’ yang mengalami perubahan bentuk yang tidak teratur dari bentuk tunggalnya.

Contoh: رجل menjadi رجال ; juga قلم menjadi أقلم ; dan كتاب menjadi كتب dan lain sebagainya.

9. اسم من الأسماء الخمسة yaitu isim yang berjumlah 5 yang sama-sama memiliki hukum khusu pada perubahan bunyi akhirnya.

Macamnya: أبو – أبا – أبي “ayah”, أخو – أخا – أخي “saudara”, حمو – حما – حمي “ipar”, فو – فا – في “mulut”, ذو – ذا – ذي “yang memiliki”

10. اسم مقصور yaitu isim yang berakhiran ى (Alif maqshur) dan harakat huruf sebelumnya adalah fathah

Contoh: الفتى “pemuda”, الهدى “petunjuk”, المصطفى “yang terpilih”, المستشفى “rumah sakit”, المرضى “orang sakit”

11. اسم ممقص yaitu isim yang berakhiran ي sukun dan harakat huruf sebelumnya adalah kasrah

Contoh: القاضي “hakim”, الداعي “da’i”, الراضي “orang-orang yang ridho”, الراوي “yang meriwayatkan”

12. اسم نكرة yaitu isim yang menunjukkan sesuatu yang bersifat umum/belum ditentukan

Contoh: رجل “laki-laki”, امرأة “perempuan”, طالب “pelajar”, طالبة “pelajar wanita”

13. اسم معرفة yaitu isim yang menunjukkan sesuatu yang bersifat khusus/tertentu

Contoh: الرجل “laki-laki itu”, رحل الأمن “lelaki petugas keamanan”, هو “dia (laki-laki)”, ذلك “itu (kata tunjuk jauh)”

14. فعل ماضي yaitu kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang terjadi sebelum waktu pengucapan

Contoh: دخل “telah masuk”, فتح “telah membuka”, شرب “telah minum”, علم “telah mengetahui”

15. فعل مضارع yaitu kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang terjadi ketika waktu pengucapan atau atau akan terjadi sesudah pengucapan.

Contoh: يدخل “sedang masuk/akan masuk”, يفتح “sedang membuka/akan membuka”, يشرب “sedang minum/akan minum”

16. فعل أمر yaitu kata kerja yang menunjukkan permintaan untuk melakukan sesuatu setelah waktu pengucapan.

Contoh: ادخل “masuklah”, افتح “bukalah”, اشرب “minumlah”, اعلم “belajarlah”

17. فعل صحيح yaitu kata kerja yang semua hurufnya bersih dari huruf ‘illah (bisa berbentuk ماضي atau مضاري atau أمر)

Contoh: يدخل “sedang masuk/akan masuk”, يفتح “sedang membuka/akan membuka”, يشرب “sedang minum/akan minum”

18. فعل معتل yaitu kata kerja yang salah satu hurufnya berupa huruf ‘illah (و – ا – ي) atau disebut dengan fi’il “sakit”.

Contoh: يدعو “memanggil/berdo’a”, ينمو “tumbuh”, يمشي “berjalan”, يجري “mengalir”, يحيا “hidup”

———————————————————————————————–

Catatan pelajaran pertama dari ustadz Kamaluddin Al-Maidany, di Plemburan

Madina Arabic: Pelajaran-1

Leave a comment

Catatan pelajaran-1

1. Kata هذا dibaca seperti هاذا meskipun tertulis tanpa ا setelah ه.

2. Kata هذا merupakan kata tunjuk untuk sesuatu yang dekat dan tunggal.

3. Dalam bahasa arab dibedakan bentuk مذكر (maskulin) dan مؤنث  (feminin), dan هذا digunakan untuk jenis kata مذكر (maskulin)

4. Kata-kata yang ada dalam latihan dibawah adalah bentuk tunggal dan bersifat umum, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah نكرة yaitu bersifat umum atau belum ditentukan. اسم نكرة mempunyai ciri-ciri tanwin.

5. Kata ما untuk menanyakan ‘apa’, من untuk menanyakan ‘siapa’, أ untuk menayakan ‘apakah ini’ yang mana jawaban yang dibutuhkan adalah نعم “ya” atau لا “tidak”

6. Tips: untuk mengenali hukum akhir dari sebuah kata, dalam latihan lebih baik “menghidupkan” harakat ketika membacanya. Contohnya “Hadza Maktabun”. Namun dalam dialog yang sesungguhnya, cukup mengucapkan “Hadza Maktab”.

الدرس الأول – تمرين 3

Ini sebuah meja = هذا مكتب

 Ini sebuah masjid = هذا مسجد

Ini sebuah pena = هذا قلم

Ini  sebuah tempat tidur = هذا سرير

 Apakah ini? Ini sebuah kursi = ما هذا؟ هذا كرسي

Apakah ini sebuah rumah? Tidak, ini sebuah masjid = أهذا بيت؟ لا, هذا مسجد

Apakah ini? Ini sebuah kunci = ما هذا؟ هذا مفتاح

Apakah ini? Ini sebuah pena = ما هذا؟ هذا قلم

Ini seekor anjing = هذا كلب

Siapakah ini? Ini seorang dokter = من هذا؟ هذا طبيب

 Ini seekor unta = هذا جمل

Apakah ini seekor anjing? Tidak, ini seekor kucing = أهذا كلب؟ لا, هذا قط

Apakah ini seekor ayam jantan? Ya = أهذا ديك؟ نعم

Apakah ini seekor kuda? Tidak, ini seekor keledai = أهذا حصان؟ لا, هذا حمار

Ini sebuah saputangan = هذا منديل

Apakah ini seorang anak kecil? Ya = أهذا ولد؟ نعم

 Siapakah ini? Ini seorang Laki-laki dewasa = من هذا؟ هذا رجل

Dari Latihan-1 buku The Arabic Course Volume-1

The Arabic Course

Leave a comment

The Arabic Course adalah sebuah buku yang ditulis dalam bahasa Inggris untuk English-Speaking student di Universitas Islam Madinah. Buku ini ditulis oleh Dr. V. Abdur Rahim, yang mendapatkan gelar doktor di bidang bahasa Arab dari Universitas Al-Azhar dan telah mengajar selama puluhan tahun. Beliau juga pernah menjadi Principal Lecturer di Universitas Islam Madinah untuk bidang bahasa Arab bagi para pelajar dari non Arab.

Buku ini sangat lengkap dan populer untuk pengajaran bahasa Arab Qur’an maupun tradisional. Beliau menggabungkan cara belajar modern dan klasik, dengan mengambil contoh-contoh penggunaan sehari-hari dan juga dari Al Qur’an maupun Hadits. Pelajaran dalam buku ini juga akan membantu dalam memahami ratusan ayat-ayat dari Al Qur’an, hadits, maupun syair-syair Arab.

Dalam seri bahasa Arab di blog ini, insya Allah akan di-post-kan catatan-catatan dan latihan dari buku The Arabic Course.

Buku ini telah dibuat dalam versi online dengan gratis, bisa ditelusuri di www.madinaharabic.com

Selamat belajar.