Sebagai seseorang yang mendapat titipan, tentunya berkeinginan menjaga amanah yang dititipkan tersebut dengan sebaik-baiknya. Anak-anak adalah amanah yang dititipkan Allah Ta’ala kepada hambaNya sesuai yang dikehendakiNya. Allah Ta’ala telah menjadikan anak-anak sebagai hasil usaha orang tua, sehingga para orang tua pastilah menginginkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang shalih dan penyantun. Suatu kebahagiaan jika anak-anak kelak menjadi anak-anak yang shalih yang senantiasa mendoakan orang tua serta menjadi ladang pahala yang tanpa putus dengan sebab amalan anak yang bersumber dari pendidikan orang tuanya.
More
Jurus Jitu Mendidik Anak
25 February 2012
Rumah Tangga Muslim jurus jitu mendidik anak Leave a comment
Mendidik Anak Perlu Keikhlasan
15 January 2012
Rumah Tangga Muslim ikhlas mendidik anak, jurus jitu mendidik anak 3 Comments
Ikhlas merupakan ruh bagi setiap amalan. Amalan tanpa disuntik keikhlasan bagaikan jasad yang tak bernyawa. Termasuk jenis amalan yang harus dilandasi keikhlasan adalah mendidik anak. Apa maksudnya?
Maksudnya adalah: Rawat dan didik anak dengan penuh ketulusan dan niat ikhlas semata-mata mengharapkan keridhaan Allah ta’ala. Canangkan niat semata-mata untuk Allah dalam seluruh aktivitas edukatif, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan maupun hukuman. Iringilah setiap kata yang kita ucapkan dengan keikhlasan..
Bahkan dalam setiap perbuatan yang kita lakukan untuk merawat anak, entah itu bekerja membanting tulang guna mencari nafkah untuknya, menyuapinya, memandikannya hingga mengganti popoknya, niatkanlah semata karena mengharap ridha Allah.
Apa sih kekuatan keikhlasan?
More
Mendidik Anak Perlu Keshalihan Orangtua
14 January 2012
Rumah Tangga Muslim anak shalih, jurus jitu mendidik anak, orang tua shalih, teladan orang tua Leave a comment
Tentu Anda masih ingat kisah ‘petualangan’ Nabi Khidir dengan Nabi Musa ‘alaihimassalam.Ya, di antara penggalan kisahnya adalah apa yang Allah sebutkan dalam surat al-Kahfi. Manakala mereka berdua memasuki suatu kampung dan penduduknya enggan untuk sekedar menjamu mereka berdua. Sebelum meninggalkan kampung tersebut, mereka menemukan rumah yang hampir ambruk. Dengan ringan tangan Nabi Khidir memperbaiki tembok rumah tersebut, tanpa meminta upah dari penduduk kampung. Nabi Musa terheran-heran melihat tindakannya. Nabi Khidir pun beralasan, bahwa rumah tersebut milik dua anak yatim dan di bawahnya terpendam harta peninggalan orangtua mereka yang salih. Allah berkehendak menjaga harta tersebut hingga kedua anak tersebut dewasa dan mengambil manfaat dari harta itu.
More