Kepentingan Mendesak Hamba: Mengenal Rasul!

Leave a comment

Kepentingan mendesak dan paling utama bagi para hamba adalah mengetahui Rasul, mengetahui apa yang dibawanya, membenarkan apa yang dikabarkannya, dan mentaati apa yang diperintahkannya. Sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat, kecuali melalui bimbingan para Rasul. Tidak ada pula jalan mengetahui baik dan buruk secara rinci kecuali dari jalur mereka. Ridha Allah Ta’ala tidak pernah dicapai tanpa arahan mereka. Perkara baik diantara amalan, perkataan, dan akhlak, tak lain hanyalah berdasarkan petunjuk dan keterangan yang mereka bawa.

Kebutuhan kepada mereka (para Rasul) lebih besar daripada kebutuhan badan terhadap ruhnya, mata terhadap cahayanya, dan ruh terhadap kehidupannya. Kepentingan dan kebutuhan apapun yang dibuat pengandaian, maka kepentingan dan kebutuhan terhadap para Rasul masih jauh lebih tinggi daripadanya. More

Kaidah-1: Niat adalah Syarat Semua Amal

Leave a comment

Rumusan kaidah ini disusun oleh para ulama dalam beberapa lafazh yang berbeda namun memiliki maksud yang sama. Diantara lafazh itu adalah:

  • النية شرط لسائر العمل   بها الصلاح والفساد للعمل “Niat adalah syarat semua amal, dengannya menentukan baik atau rusaknya amal”
  • لا ثواب إلا بنية “Tidak sah suatu amalan melainkan dengan Niat”
  • الأمور بمقاصدها، “Setiap perkara/amalan tergantung dari maksud(niat)nya”

Pengarang Qowa’idul Fiqhiyah (Syaikh Abdurrahman as-Sa’di) menyebutkan: bahwasanya niat merupakan syarat sah tidaknya suatu amalan, adapun yang di maksud niat adalah : القصد ( tujuan & keinginan). Jika dikatakan: نوى كذا artinya “maksud & tujuannya”. Adapun makna niat secara istilah: العزم على الفعل  “berkeinginan kuat untuk mengerjakan suatu amalan”, maka barang siapa yang memiliki keinginan kuat untuk berbuat suatu amalan sudah di katakan itu dia telah berniat. Dan sebagian ulama mendefinisikan niat sebagai قصد التقرب لله  “keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah”, dan ini kurang tepat, karena disana ada 2 kemungkinan: niat yang benar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan ada pula niat untuk mendekatkan diri kepada selain Allah, dimana ini juga termasuk niat, dan semuanya ada hukum dan perinciannya. More

Kehidupan Yang Penuh Teladan

Leave a comment

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, Yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa hidayah dan dien yang
hak. Shalawat dan salam semoga tercurah atas pemimpin para rasul, yang diutus sebagai rahmat sekalian alam.

Kehidupan Rasulullah adalah kehidupan yang penuh teladan bagi umat, acuan dakwah sekaligus sebagai pedoman hidup. Beliau adalah teladan dalam ketaatan, dalam beribadah dan berakhlak yang mulia. Teladan dalam bermuamalah yang baik dan dalam menjaga
kehormatan dan kemuliaan. Cukuplah pujian Allah atas beliau sebagai buktinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam 4)

Pada kenyataannya, kaum muslimin pada hari ini terjebak di antara dua sikap yang kontradiktif dalam terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada yang bersikap berlebih-lebihan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, memberikan hak rububiyah kepada beliau, hingga terseret ke dalam perbuatan syirik, seperti memohon/berdo’a atau beristighatsah kepada beliau shallallahu ‘alahi wasallam. Dan ada pula yang memandang remeh kedudukan beliau shallallahu ‘alahi wasallam selaku utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada akhirnya ia berani melanggar petunjuk beliau, tidak meneladani sirah (peri kehidupan) beliau, dan tidak pula menjadikannya sebagai pelita kehidupan dan rambu perjalanan. More

Seri Tafsir: Surat An-Nisaa’ ayat 123 – 126

Leave a comment

Tafsir Surat An-Nisaa’ ayat 123 – 126

4:123

123. (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. 

Pahala tidak akan diperolah hanya dengan Angan-angan

Angan-angan adalah percakapan jiwa yang tidak diiringi dengan perbuatan namun hanya pengakuan semata, dan sekiranya ditentang dengan oleh angan-angan yang serupa dengannya, maka pastilah akan menjadi satu jenis dengannya. Masalah ini adalah umum pada setiap perkara, lalu bagaimanakah bila dalam perkara keimanan dan kebahagiaan yang abadi?

Agama itu bukan untuk dijadikan hiasan dan angan-angan, namun agama merupakan sesuatu yang mengakar dalam kalbu dan dibenarkan oleh amal-amal. Tidak setiap orang yang mengklaim sesuatu akan memperoleh keuntungan hanya dari klaimnya semata, dan tidak setiap orang yang mengatakan bahwa dirinya berada dalam kebenaran dapat dikatakan benar hanya berdasarkan ucapannya semata sebelum dia memiliki dalil dan pelajaran dari Allah dengan cara mentaati Allah dan mengikuti apa yang disyariatkan-Nya melalui lisan para rasul yang mulia. More